Oleh: Jibi Martinus Pemos
"Struktur ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa".
Fafruar - Perbedaan antara daerah berkembang dan daerah yang tidak berkembang (miskin) tidak tergantung pada umur daerah itu. Kita contohkan dengan India dan Mesir, yang umurnya lebih dri 2000 tahun, tetapi mereka tetap terbelakang (miskin). Di sisi lain – Singapura, Kanda, Australia dan New Zealand – negara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalam membangun, saat ini mereka adalah bagian dari negara maju di dunia, dan penduduknya tidak lagi miskin.
Kita lihat di Papua, yaitu Kabupaten Keeroom dipromosikan menjadi kota industri raksasa ekonomi
nomor dua d Provinsi Papua. Perusahaan boleh beroperasi asalkan memperhatikan hak-hak masyarakat. Promosi Kabupaten Keerom manjadi kota industri ini dinilai dapat memajukan dan memepercepat pembangunan di daerahnya.
Keerom laksana suatu kota “instri terapung” yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua daerah di Provinsi Papua dan mengeksport barang jadi. Para eksekutif dari daerah maju yang berkomunikasi dengan temannya dari daerah terbelakang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam hal kecerdasan. Lalu apa perbedaannya dengan kita di Kabupaten Teluk Bintuni? Perbedaannya adalah pada sikap atau perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang
tahun melalui kebudayaan dan pedidikan. Terutama bagi kita suku besar Sougb-Moskona, adat istiadat yang dinamakan “suangi” atau dengan Bahasa Moskona “merej”, itu sangat mematikan atau membunuh kita generasi penerus daerah, lebih khusus daerah Bintuni, Papua Barat secara umum dan Indonesia sebagai bangsa kita.
Berdasarkan analisis di atas, perilalku masyarakat di daerah maju, ternyata mayoritas penduduknya sehari harinya mengikuti atau mematuhi prisip-prisip dasar kehidupan yaitu etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari, kejujuran dan intergritas, bertanggungjawab, hormat pada aturan dan hokum masyarakat, hormat pada hak orang atau warga lain, cinta pada pekerjaan, berusaha keras untuk menabung dan berinvestasi, mau bekerja keras, dan tepat waktu.
Di daerah terbelakang atau miskin, hanya sebagian kecil masyarakat yang mematuhi prisip dasar kehidupan tersebut, maka mayoritas kita masih miskin (terbelakang) bukan karena kurang sumber daya alam, atau karena yang kejam kepada kita. Tetapi kita terbelakang, lemah, miskin karena perilaku kita yang kurang atau tidak baik. Dan terutama perilaku para pemimpin daerah kita yang tidak produktif atau konsisten terhadap pembangunan daerah pedesaan dan perkotaan. Seperti salah satunya jalan raya Bintuni-Merdey, yang masih poros dan dengan tidak bosan bosannya bila PemKab atau DPRD Kabupaten Teluk Bintuni dikritik masyarakat soal jalan tersebut.
Jalan poros Bintu-Merdey, rakyat tidur di atas kayu merbau, di atas minyak bumi, salah satunya LNG
Tangguh Bintuni-Babo dan lainlain. Tapi masih tetap saja rakyat menderita seperti yang kita alami sekarang ini. Sudah tidak adakah pemimpin kita yang melakukan perubahan di daerah kita? Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan daerah.
Mari kita lihat dari latarbelakang pertumbuhan pembangunan ekonomi di Kabupaten Teluk Bintuni.
Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang dan diartikan sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua sektor kegiatan ekonomi yang ada diwilayah selama kurun waktu setahun. Secara umum kenerja perekonomian di Kabupaten Teluk Bintuni selama priode ke priode berikutnya tidak mengalami perubahan dan tidak menurunkan angka kemiskinan. Maka kita menjadi perhatian serius dan tanggungjawab pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk periode selanjutnya.
Struktur ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam
memproduksi barang dan jasa. Struktur ekonomi yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sector dapat menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah terdapat kemajuan berproduksi dari setiap sector ekonomi.
Sektor perekonomian di Kabupaten Teluk Bintuni yaitu pertanian, industry pengolahan, konstruksi,
pengangkutan dan komunikasi, keuangan dan jasa-jasa perusahaan, perdangan hotel dan restoran termasuk warung makan yang mendominasi di sudut kota Teluk Bintuni dan sekitarnya, kita lihat secara real itu masih dibawah target pertumbuhan.
Dengan belum tercapainya target pertumbuhan ekonomi pada sekotor- sektor tersebut, maka perlu adanya keseimbangan dan keseriusan dari pemerintah daerah untuk menangani dan memecahkan masalah pertumbuhan ekonomi di masing-masing sektor tersebut sehingga pertumbuhan perekonomian meningkat dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni dapat terjamin.
Di samping itu, pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk membuka lapangan kerja.
Menciptakan lapangan kerja dan berwirausaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui usaha produktif pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dan membuka organisasi yang melatih keterampilan masyarakat miskin agar mampu menyerap tenaga kerja, khususnya masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni. Agar tingkat pengangguran dan kemiskinan berkurang. (*)
ReplyDeleteIzin ya admin..:)
Mainkan dan menangkan hadiah nya bersama kami di ARENADOMINO beragam permainan POKER menanti anda semua fair play silahkan di add WA +855 96 4967353