Dullah, lelaki separuh baya berasal
dari Pinrang, Sulawesi Selatan. Perawakannya kurus, matanya cekung dan
sering menerawang. Sesekali dia menunduk tercenung seperti sedang
membayangkan sesuatu yang berat. Tidak mudah bagi saya menemukan cara
mengajaknya berbincang. Saya harus terus menuntitnya seharian. Dan
ketika kesempatan itu datang, ia bercerita lirih tahap demi tahap
seperti hendak menulis ulang babak perjalanan masa lalunya.
Foto Sahrul Aksa |
Dullah datang ke Balikpapan ketika masih remaja dibawa oleh pamannya
yang lebih dulu menetap. Dari pamanya ia mendapat pengetahuan tentang
cara-cara menebang pohon. Selanjutnya ia menghabiskan masa mudanya di
belakang gergaji mesin.
Ketika merambah hutan, Dullah dan
rombongan biasa berjalan berkilo-kilo meter jauhnya dalam sehari
mengikuti perpindahan lokasi yang sudah ditentukan mandor. Pernah ia dan
rombongan menempuh jarak dari Samarinda ke Sangatta selama seminggu dan
membangun beberapa camp peristirahatan di beberapa tempat. Ia
mengatakan bahwa jalur jalan raya serta kawasan hunian sepanjang
Balikpapan-Sangatta adalah bekas jalur angkutan kayu hasil tebangannya
dulu ketika masa-masa puncak pembukaan hutan.
Tiba di Sepaso ia
berhenti ketika bertemu perusahaan kayu lapis PT. Porodisa. Perusahaan
ini milik seorang pensiunan jenderal di Jakarta. Pabrik kayu lapis ini
kemudian berhasil menjadi primadona penduduk Bengalon dan simbol
kejayaan ekonomi di Sepaso saat itu. Kejayaan Porodisa terpatri kuat di
ingatan warga, sebuah pabrik pembuatan tempe-tahu di seberang sungai dan
berhadapan dengan bangkai pabrik bahkan diberi nama sama, Porodisa.
Usaha ini seperti ingin menghidupkan kenangan pada kejayaan ekonomi
Bengalon di era Porodisa.
Dullah juga pernah bekerja di Porodisa,
selain karena ketangguhannya mengolah kayu juga karena bekerja di
perusahaan kayu lapis tidak membutuhkan syarat rumit, “kami tidak pernah
ditanya soal pendidikan dan ijazah, yang penting mau kerja.” Dullah
bekerja di Porodisa sampai perusahaan meredup pada pertengahan era
90-an.
Ketika asap pabrik Porodisa berhenti, lalu berganti
dentuman blasting tambang, ia ‘terjebak’ di tepian Bengalon.
Ketangguhannya sebagai penebang kayu harus ia simpan sebagai kenangan
masa lalu. Kini, usia dan keahlian yang dibentuk selama puluhan tahun
tidak sesuai dengan kebutuhan industri baru yang lebih kompleks, tambang
Batubara.
Dullah bersama banyak pemuda tempatan tidak bisa
bekerja di perusahaan tambang. Syarat dasar ijazah SMA tidak bisa mereka
penuhi akibat diskriminasi pendidikan masa lalu. “Dulu di kampung ini
sekolah hanya sampai kelas 5 SD, kalau mau punya ijazah harus ke
Sangatta lanjut setahun dan ikut ujian”. Ketika itu warga tempatan lebih
memilih bekerja di kebun atau masuk Porodisa, ketimbang harus ke kota
melanjutkan sekolah.
Meninggalkan kampung dalam waktu lama tidak
terlintas dalam pikiran mereka. Selain itu, pergi melanjutkan sekolah
akan mengurangi ketangguhan mereka sebagai peladang, mode produksi
warisan sepanjang sejarah hidup komunitasnya. Bersama beberapa pemuda
tempatan, Dullah berusaha bertahan hidup di tepian Bengalon dengan
memanfaatkan keterampilan sederhana untuk bertahan hidup.
Saat
bertemu dengannya, Dullah bekerja sebagai operator ponton, rakit
bermesin yang digunakan warga Sepaso menyeberangi Sungai Bengalon.
Bersama seorang pembantu sebagai kenek, Dullah bekerja secara bergiliran
dengan satu kelompok lainnya masing-masing setiap tiga hari. Waktu
luanganya diisi dengan membantu tetangga bekerja apa saja, termasuk
mengolah dan menjaga sawah. Dia sendiri tidak punya sawah.
Dullah tidak membayangkan untuk kembali ke kampung, usia dan kondisi
telah mematri hidupnya di Bengalon. “Saya sudah punya keluarga besar di
sini, dua anak saya sudah menikah dengan orang Bengalon dan memberi saya
dua cucu. Mau apa lagi. Pulang ke kampung dalam kondisi seperti ini
juga tidak enak, malu rasanya”.*** (Sahrul Aksa)
Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
ReplyDeletecuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif : dewa-lotto.name
numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
vPermisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802
numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*