Cerpen: Kepada Awan Yang Menghantarkan Hujan dan Suasana Hati



Oleh: Yosephina Nindya Ayu Rosari


Sejiwa alam dan duniamu. Aku bukan seseorang yang prefeksionis. Namun dalam mencintaimu aku selalu berusaha menyempurnakan”.


Fafruar - Masih mengharu resah namamu di dalam doa tatkala langit beranjak kelabu menjadi abu-abu. Sesuatu itu semakin meraja di dalam sukmaku , sendunya meresap di dalam jiwaku. Aku tahu cinta bukan hanya perihal rindu, bukan perihal bagaimana dua orang harus berdamai dengan jarak, bukan perihal saling mengucapkan janji.


Hujan ini kembali membasahi segenap hati yang terlampau mati namun kunikmati. Bagaimana bisa diriku berhenti memikirkanmu yang berlarian didalam kepalaku, yang kutahu kau tak mau berhenti, tak mau diam, dan aku selalu kalah soal ini.

Jika rindu itu terpaksa datang, terpaksa menghampiri diriku, aku kewalahan. Aku bersusah payah  membangun setiap benteng pertahananku, demikian kamu selalu saja berhasil memporak-porandakan semua pertahananku, aku heran kau itu manusia atau bukan. Ataukah kau itu titisan dewa-dewi sehingga kau punya kemampuan khusus.
Ini argumentasi tentang ruang, aku masih menikmati suasana membiru ini, diujung kota ini, disudut ruangan ini sedang memadu kasih dengan cangkir kopiku. Beberapa kali kuhembuskan asap rokokku mendongak kelangit langit ruang berharap dapat kulihat kepastian. Dirimu samar  diatas sana, kucoba melihat dirimu diseberang jalan sana, melalui kaca kaca ruang yang dibasahi air hujan dan sedikit berembun, kucermati sesekali orang orang yang berlalu lalang berkejaran dengan hujan. Mereka lucu, kejar-kejaran dengan hujan sedang cita-cita mereka yang setinggi pohon kelapa ogah-ogahan mengejar.
Aku suka aroma ini, ruang ini, hangat diantara dingin. Laki-laki yang berjibaku dibalik meja, melayani pesanan kopi, membuatkannya, menghantarkannya ke meja- meja pembeli, sekitar ada orang enam disana, mereka sibuk, mereka melupakan rutinitas sesaat mereka demi kopi. Aku masih menikmati lagu-lagu yang beraliran ska mengalun pelan yang memenuhi tiap dimensi ruang ini, mereka serasi.
Apa yang kalian suka pada kopi? Aromanya? Hangatnya? Manisnya? pahitnya? Atau kamu hanya sekedar ingin terjaga di tiap malam-malammu? Teman ngobrolmu? Atau hanya ingin terlihat kekinian memesannya ditempat kekinian pula  lalu kau foto dan upload di sosial media? Rasa kopi tidak semudah itu. Tak sesederhana itu, ia melebihi ekspektasimu.
Aku lebih suka aroma tiap sekat buku yang ku buka. Ia lebih meneduhkan. Ia berbeda. Hanya orang orang yang sungguh-sungguh saja yang bisa menikmatinya. Sejiwa alam dan duniamu. Aku bukan seseorang yang prefeksionis. Namun dalam mencintaimu aku selalu berusaha menyempurnakan. Bukankah aku dan kamu seharusnya saling menggenapi? Mungkin saat ini saja kita terlihat saling mengganjilkan.(*)

Yosephina Nindya Ayu Rosari 
adalah Mahasiswa Hukum di Sriwijaya Palembang
Share on Google Plus

About Fafruar

1 komentar:


  1. Izin ya admin..:)
    Mainkan dan menangkan hadiah nya bersama kami di ARENADOMINO beragam permainan POKER menanti anda semua fair play silahkan di add WA +855 96 4967353

    ReplyDelete