Memilih Dosen Pembimbing Skripsi

"Jika kita mendapati dosen junior, tetapi ahli di bidang tema skripsi kita ulas, alangka baik kita memilihnya sebagai pembimbing skripsi."


Fafruar - Pada tahap terakhir dari perkuliahan setiap mahasiswa harus menulis karya ilmiah yang disebut skripsi. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sesuai bidangnya setelah diuji di depan tim penguju. Dalam proses penulisan skripsi berbagai masalah dan hambatan yang seringkali dialami oleh mahasiswa. Seorang mahasiswa yang menceritakan pengalamannya bahwa ia kecewa karena mengajukan judul skripsinya ditolak. Setelah judulnya diterima dan melakukan bimbingan selalu saja revisi setiap kali bertemu dosen pembimbingnya. Dia berkata “aku malas, setiap kali bertemu selalu saja ada coretannya, suruh begini dan begitu”. Selain itu ada pula mahasiswa yang mengelu karena dosen pembimbing skripsinya tidak selalu di tempat. Hal ini membuat sedikit dari mahasiswa berpendapat bahwa menulis skripsi itu sulit.


Memang menulis itu bukan hal yang bukan mudah terutama harus membahas dan menganalisis hasil penelitian itu. Kerumitan dan masalah yang dihadapi mahasiswa dalam penulisan skripsi ini bukan masalah judul skripsi yang ditolak, banyak coretan, dan dosen yang tidak di tempat namun karena disebabkan oleh kebiasaan mahasiswa yang kurang membaca dan menulis, sehingga tidak bisa menulis dan menganalisis apa yang ditemukan dalam penelitian. Kebiasan ini bisa terjadi karena dimanja dengan teknologi yang semakin canggih membuat orang mencari kemudahan tanpa bekerja keras, khususnya membaca dan menulis. Bila mahasiswa sering membaca dan menulis, ia memiliki sejuta pengetahuan, ide-ide yang dapat dituangkan dalam penulisan skripsi, dengan mudah dan lancar.

Berkaitan dengan masalah di atas Hani Halifudin (2012:86-88) mengatakan bahwa memilih dosen pembimbing skripsi, bila kita ingin penyusunan skripsi lancar dan tidak terbengkalai oleh angeda dosen pembimbing sedikitpun, kita perlu memilih dosen junior, tetapi ahli di bidang tema yang kita ulas.

Untuk mengetahui ahli atau tidaknya dosen yang kita pilih, kita harus banyak bertanya kepada dosen-dosen yang lain. Kita juga bisa mengamatinya dari cara mengajar di kelas, cara menyampaikan materi kuliah kepada par mahasiswa, dan hasil karyanya. Jika kita mendapati dosen junior, tetapi ahli di bidang tema skripsi kita ulas, alangka baik kita memilihnya sebagai pembimbing skripsi. Bila kita memilih dosen senior – dosen yang berlatar belakang S3 dan profesor, sebagai pembimbing skripsi, kita akan menanggung beberapa risiko selama masa penyusunan skripsi.

Pertema, proses bimbingan skripsi kita akan mengalami banyak kesulitan, karena pada umumnya dosen senior sangat perfeksionis (orang yang ingin segala-galanya sempurna). Dosen senior, khususnya yang berstatus professional sering kali menekan mahasiswa untuk menyusun skripsi cera sempurna tanpa cacat sedikit pun, mencapai kondisi terbaik pada aspek terknis penulis skripsi, ataupun aspek isinya.

Hal lain yang membut kita sulit menyusun skripsi adalah dosen senior sering kali mengutamakan seleranya sendiri, khususnya dalam hal pemikiran (isi skripsi). Akibatanya, kita sering kali disalahkan setiap kali melakukan bimbingan dengan dosen senior. Dosen senior yang perfeksionis juga memiliki perhatian berlebih terhadap detail skripsi yang kita susun, sensitive terhadap kritik, dank eras kepala – meskipun tidak secara keseluruhan.

Kedua, kita akan sulit melakun bimbingan secara intens dengan dosen senior, karena biasanya dosen senior memiliki jadwal yang sangat pada di berbagai perguruan tinggi. Dan, tidak sedikit dosen senior yang juga aktif di beragam organisasi kemasyarakatan dan kegiatan-kegiatan lain sekaligus mempunyai jabatan di beberapa institusi lain. Akibatnya, agenda bimbingan skripsi kita terbengkalai. Bahkan, karena padatnya agenda, tanpa disadari, sering kali dosen senior lupa bahwa ia punya tanggungjawab dalam bimbingan skripsi. 

Fakta di lapangan menujukkan bahwa sedikit dari mahasiswa yang menyusun skripsi mengelu karena dosen pembimbing skripsinya sering keluar kota atau tidak berada di tempat dalam waktu yang kadang cukup lama. akhirnya, mahasiswa tidak cepat menyelesaikan skripsinya dan tidak cepat lulus. oleh karena itu, pilihlah dosen junior, namun memiliki keahlian dalam membimbing skripsi. (El)


Daftar Pustaka: 
Halifudin, Hani, Tips Memilih Tema Skripsi, Menggarapnya Dengan Tuntas, DIVA Press, Yogyakarta, 2012. 
Share on Google Plus

About Fafruar

0 komentar:

Post a Comment