Memetik Asa Di Bak Sampah

 

Ibu Iroh sedang mengambil sampah di tong sampah. doc. Farida Ugesta

Fafruar - Perempuan asal  Brebes bernama Iroh, setiap pagi mengais rejeki di bak sampah seputaran kampung Rawalele Kalideres Jakarta Barat, dekat tempat tinggalnya kini.

Suaminya pun melakukan hal yang sama, juga dengan kedua anaknya yang masih kecil. Sejak usia 10 tahun Iroh sudah bekerja sebagai kuli cuci piring demi menghidupi kelima adiknya.

Iroh tidak mengenal bangku sekolah, hingga ia buta huruf diusianya yang hampir 40 tahun. Menempati sebuah gubuk kecil dengan kondisi memprihatinkan (hampir setiap hari kaki mereka di gigit tikus).

Penghasilannya setiap hari bergantung kepada seberapa banyak ia mendapatkan sisa botol dan gelas air mineral yang setiap hari dijualnya.

Hampir setahun saya mengenalnya, hingga begitu sering kami duduk ngobrol, sekedar ia melepaskan lelah diteras rumah saya sambil saya sungguhkan segelas air putih.

Banyak hal yang saya petik dari perjalanan hidupnya, dia tidak pernah mengeluh, berapa pun berkatnya dan rejeki yang Tuhan berikan selalu disyukurinya dengan doa.

Bahkan, ia terlalu kenyang memungut makanan sisa yang dibuang orang di bak sampah sebagai makan siangnya. Sungguh Tuhan begitu adil, ia diberikan kesehatan hingga hari ini. *** (Farida Ugesta)

 

Sahabats…

Mungkin memiliki kelebihan, dan ingin membantu mbak Iroh untuk membeli papan tripleks (untuk memperbaiki gubuknya), bisa hubungi saya melalui messeger atau komen langsung di postingan ini, kita bisa sama-sama singgah ke gubuk reot beliau.

Terima kasih sahabats

Share on Google Plus

About Fafruar

2 komentar: