Pelabuhan Feri. Begitulah orang di Agats, Asmat
mengenalnya. Di tempat ini kapal perintis dan kapal barang berlabuh untuk
menurunkan barang dan mengangkut penumpang keluar-masuk Agats. Para penumpang
speed yang datang dan pergi juga melewati pelabuhan Feri ini.
Suasana senja di pelabuhan feri Agats, 21 Agustus 2017. Dok. Piter |
Pelabuhan Feri ini merupakan tempat bersejarah melampaui
namanya. Di tempat ini pun, martir Pendidikan Asmat, Pastor Yan Smith, OSC
menyerahkan dirinya untuk pendidikan orang Asmat. Peluru menerjang tubuhnya. Ia
mati di tangan Kepala Pemerintahan Setempat (KPS) Asmat. Peristiwa
memilukan itu terjadi pada 28 Januari 1967. Kini, patung Yas Smith berdiri di
tempat ini. Pastor Yan Smith menjadi tokoh pendidik orang Asmat, sekaligus
pembuka jalan menuju peradaban baru orang Asmat.
Duduk sambil menikmati senja di pelabuhan Feri, terlihat disana
puluhan orang sedang beraktifitas. Sebagian orang memancing dan yang lainnya
sekedar berbagi cerita. Anak-anak bermain ke sana ke mari. Ada pula yang mandi.
Mereka berdiri di atas jembatan pelabuhan dan terjun ke dalam sungai. Mereka
tidak peduli pada air sungai yang keruh.
Sore itu, saya berada di antara puluhan orang itu. Saya
duduk di salah sudut jembatan yang terbuat dari kayu besi. Pandangan terarah
pada senja. Cahaya senja memesona. Menyentuh kalbu. Sekejap kepenatan lenyap.
Gembira dan lega.
Di sudut berlawanan, duduk dua perempuan muda. Mula-mula,
saya tak melihat keduanya. Belakangan saat hendak pulang terdengar suara
memanggil. "Kaka Pit." Saya menoleh. Mencari suara itu. Di kejauhan
sana, tampak keduanya. Siapakah mereka?
Saya beranjak menuju keduanya. Di sanalah saya mengenal
mereka. Anas dan Dev. Dua perempuan yang saya kenal semasa mengenyam pendidikan
awal di Seminari Menengah St. Fransiskus Asisi, Waena. Waktu itu, saya di Kelas
Persiapan Atas (KPA). Keduanya bersekolah di SMA YPPK Teruna Bakti, Waena.
Perjumpaan kami hanya setahun. Sesudahnya, saya ke Wamena. Lalu, hampir tak
pernah berjumpa lagi.
Saya akhirnya tidak jadi pulang. Kami bertiga duduk di
pelabuhan Feri. Tidak jauh dari tugu Pastor Yan Smith. Matahari kian ke barat.
Senja indah melengkapi perjumpaan kami. Nostalgia pada kehidupan asrama. Paling
tidak selama setahun selalu berjumpa pada saat misa pagi dan kompletorium. Di
lain kesempatan berjumpa saat mengambil makanan di dapur. Begitulah kenangan
puluhan tahun silam itu.
Kini, kami berjumpa di Agats. Di pelabuhan Feri, kami
duduk berbagi kisah hidup. Kisah perjalanan, jatuh bangun dan berjalan lagi.
Kami berkisah tentang kehidupan berkeluarga. Keluarga
merupakan sel terkecil bermasyarakat. Apabila keluarga-keluarga harmonis, maka
kehidupan masyarakat pun akan aman dan damai. Kini, keluarga-keluarga sedang
mengalami masalah serius. Cinta, kasih sayang dan pengampunan di dalam keluarga
semakin memudar. Suami istri saling selingkuh. Anak-anak terlibat dalam seks
bebas, narkoba dan minuman keras. Keluarga sebagai pusat hidup manusia berada di
ambang kehancuran.
Kedua teman saya, Anas dan Dev mengalami "masa
gelap" dalam membangun rumah tangga. Kini, keduanya hidup sendiri bersama
anak-anak mereka. Keduanya menyandang status "single parent". Status
demikian, sering kali menjadi buah bibir di lingkungan tempat mereka tinggal.
Mengapa manusia menjadi egois? Mengapa laki-laki dan
perempuan kurang saling menerima, mengasihi dan mengampuni? Bukankah manusia
itu rapuh dan lemah? Pengakuan diri manusia sebagai makhluk lemah mestinya
menggerakkan orang untuk mengampuni sesamanya, sebagaimana dirinya juga
mendapatkan pengampunan dan belas kasih dari Allah.
Hidup dalam keluarga sebenarnya sederhana. Di dalam
keluarga suami dan istri saling menyapa, saling meneguhkan dan saling
memberkati. Pada awal hari baru, keduanya perlu mengucapkan syukur atas hari
baru. Doa menjadi dasar suami istri membangun keluarga. Sayangnya, acap kali
suami istri sendiri yang membuat kehidupan di dalam keluarga menjadi rumit dan
berbelit-belit.
Di dalam perjalanan hidup ini, keluarga sebagai kumpulan
manusia-manusia rapuh hendaklah saling menguatkan. Ketika salah satunya jatuh,
perlu segera bangkit dan berjalan terus. Sesama anggota keluarga perlu
memberikan motivasi, bukan sebaliknya menghakimi.
Keharmonisan sebuah keluarga ditentukan oleh setiap
pribadi anggota keluarga yang menjalankannya. Kalau salah satunya
"sakit" akan berdampak pada yang lainnya. Karena itu, setiap pribadi
di dalam keluarga perlu menempatkan diri sebagai pelayan bagi sesama anggota
keluarganya.
Kisah senja di pelabuhan Feri, Agats mengajak kita untuk
saling menerima, menghormati dan mengampuni. Sebagai pribadi rapuh dan lemah,
kita sering jatuh, tetapi kita perlu bangkit dan berjalan terus. Saya selalu
punya prinsip, "Kita boleh jatuh, tetapi kita juga memiliki kemampuan
untuk bangkit dan berjalan terus.”
Pengampunan adalah kunci utama dalam hidup berkeluarga.
Kita perlu saling mengampuni satu sama lain, sebab kita rapuh dan lemah. Kalau
kita tidak mampu saling mengampuni dan menerima kerapuhan kita, maka keluarga
akan hancur berantakan.
Matahari sudah terbenam di ufuk barat. Kami mengakhiri
kisah kami. Kami berjanji untuk bertemu kembali di lain kesempatan. "Dev,
kita bisa putar papeda di rumahmu sambil berbagi cerita lagi," pintaku.
Lalu kami bersalaman dan kembali ke rumah masing-masing.
Di sepanjang jalan kota Agats, tampak samar-samar manusia
hilir mudik. Motor cas berlari pelan, tanpa suara. Gelap mulai menutupi kota di
atas panggung itu. Saya mengayuh sepeda pulang ke rumah. Ada suasana gembira
karena berjumpa dengan kawan-kawan lama. Ada kelegaan tersendiri karena bisa
berbagi pengalaman hidup dengan pribadi-pribadi yang sedang mengalami
kehilangan harapan akan masa depan yang lebih baik.*** (Pit Supardi)
Artikel ini pernah dimuat di Kompasiana
dan atas izin penulis, tulisan ini dimuat kembali
numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*