Mencari Rongsokan Demi Kehidupan

Kubuk yang ditinggal pak Kismo

Fafruar - Suasana jalan selokan Mataram, Karang  Kalasan Yogyarta terlihat ramai kendaraan yang lalu lalang. Di tepi jalan terlihat tumpukan karung-karung  diikat rapi di depan gubuk dan gudang sederhana.

Dalam gubuk yang juga gudang rongsokan itu terlihat seorang bapak yang sedang tidur. Ia adalah pak Kismo. Ia baru pulang dari mencari rongsokan lalu istirahat sambil menunggu waktu sore untuk berangkat mencari rongsokkan lagi.

Setiap hari pak Kismo mencari rongsokan dengan menggunakan sepeda. Ia mencari rongsokan 2 kali dalam sehari. Pagi hari sehabis subuh, sekitar jam 5.30, ia mulai mencari rongsokan sampai jam 9.00. Ia pulang istirahat hingga pada sore hari ia kembali mencari rongsokan dari jam 15.00 sampai jam 18.00.

Pak Krismo sebelum bekerja sebagai pencari rogsokan, ia pernah bekerja sebagai buruh bangunan, jualan sepeda, dan bekerja di tempat pencucian mobil.

Ia mulai mencari rongsokan sejak tahun 1992 sampai tahun 1995, setelah itu ia  berhenti dan memutuskan untuk bertransmigrasi ke Sumatera dengan menanam pohon kelapa sawit di sana.

Namun pada tahun 2006, ia memutuskan untuk pulang ke Yogja dan bekerja sebagai pencari  barang rongsokan sampai sekarang.

Pak Kismo  lahir di Yogyakarta,  8 Februari 1946, asal Dusun Ngaglik Cupuwatu, Sleman Yogyakarta. Ia adalah seorang pencari rongsokan yang saat ini tinggal di daerah Karang Kalasan, Sleman.

Saat ini ia hidup seorang diri karena ia sudah lama berpisah dengan istrinya. Saat ini mantan istrinya tinggal dengan anak-anaknya di Kalimantan Timur, sedangkan bapak Krismo hidup sendirian di gudang tempat penyimpanan barang rongsokan hasil buruannya di daerah Kalasan.

Walaupun umurnya sudah 72 tahun, namun ia masih kuat mendayung sepedanya berkeliling mencari rongsokan. Pekerjaan seperti yang dilakukan pak Kismo sederhana namun ia setia dan tabah menjalaninya hingga sekarang.

Perjuangan demi kehidupan tak memengenal pekerjaannya apa, namun terpenting adalah bisa dapat mempertahankan hidup walaupun pekerjaan yang sederhana.

Tanah milik warga yang dipakai oleh bosnya untuk gudang rongsokan ini, menjadi tempat tinggal pak Kirsmo.  Sudah bertahun-tahun ia tinggal dan bekerja sebagai pencari rongsokan. (el)

Share on Google Plus

About Fafruar